MTs Negeri 5 Sabet 3 Juara Atletik di Perlombaan HUT RI ke-78 Donomulyo

Pada hari Jumat(8/9), lomba Atletik tingkat SMP/MTs dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-78 digelar di lapangan Domas Sakti Donomulyo. Lomba atletik ini meliputi Lari 5000 meter, Lari 100 meter, dan Tolak Pluru. MTs Negeri 5 Malang pun turut berpartisipasi dalam lomba ini.
Dari ketiga cabang olah raga tersebut dilaksanakan di lapangan, kecuali lomba Lari 5000 meter yang dilaksanakan di jalan raya jalur utama kecamatan Donomulyo. Lomba lari ini mengambil start di pertigaan Dawung Desa Kedung Salam dan finish di lapangan Domas Sakti desa Donomulyo kecamatan Donomulyo.
Adapun para atlit dari MTs Negeri 5 Malang yang dikirim dalam ajang perlombaan cabang atletik ini berjumlah 9 orang. Mereka adalah Akmal Muadibil dari kelas 8B dan Vadila kelas 8I untuk cabang Lari 5000 meter putra dan putri. Sementara itu dari cabang Lari 100 meter Putra adalah Heri Septiawan dari kelas 8I dan Divo Bayu 8H. sedangkan untuk Lari 100 meter Putri adalah Kheysa Octa Diva dari kelas 8H dan Sholi Hatur Rosyidah dari kelas 8i. Cabang lomba Tolak peluru Putra adalah Tio Wahyu Saputra kelas 9H, Tolak peluru Putri Atul 9A, dan Sinta Nur 8C.
Dari Sembilan atlit itu tiga diantaranya berhasil mengharumkan nama MTs Negeri 5 Malang. Vadila dari kelas 8I berhasil meraih Juara 1 dari cabang olahraga Lari 5000 M kategori Putri. Kheysa Octa Diva Maharani kelas 8H meraih Juara 2 cabang olahraga lari 100 M Putri. Dan Putra Tio Wahyu Saputra dari kelas 9H berhasil meraih Juara 3 Tolak Peluru Putra.
Prestasi ini adalah buah dari proses latihan yang tak kenal lelah, profesionalitas pembina, serta kedisiplinan para atlit. Menurut Liya Peni Santika yang merupakan Pembina atletik cabang Lari 100 dan 5000 M ini hampir setiap hari diadakan latihan. Begitu juga dengan cabang tolak peluru, yaitu Agus Basuki. Guru olahraga senior MTs Negeri 5 Malang ini mengatakan “lebih baik mandi keringat saat berlatih daripada mandi darah ketika perang”, sebuah ungkapan yang digunakan untuk menyemangati para atlit binaannya. Lebih dari itu, para atlit yang mendapat juara tersebut akan mendapat voucher pendidikan sebagai penghargaan dari madrasah.
Terima kasih kepada para pembina dan para atlit. Ke depan prestasi ini harus menjadi cermin bagi para peserta didik lain untuk memacu diri dalam menggapai prestasi.
